PERAN KELOMPOK LAGGARDS DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Laggards adalah kelompok individu atau organisasi yang paling terlambat dalam mengadopsi atau menerima suatu inovasi atau teknologi baru.

Mereka cenderung skeptis terhadap perubahan dan memilih untuk mempertahankan cara-cara lama dalam menjalani aktivitas mereka.

 Laggards seringkali mengikuti tren dan mengadopsi inovasi hanya ketika sangat diperlukan atau ketika tekanan eksternal, seperti regulasi atau perubahan pasar, memaksa mereka melakukannya.

Mereka mungkin merasa cemas atau tidak nyaman dengan perubahan dan lebih suka tetap pada status quo.

Karakteristik laggards adalah keterlambatan dalam mengikuti perkembangan dan kecenderungan untuk berpegang pada tradisi.

Mereka biasanya merupakan segmen terkecil dalam Kurva Difusi Inovasi dan sering kali menjadi target pemasaran terakhir dalam program pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Prosess pemberdayaan masyarakat oleh IBEKA

Dalam banyak proyek pemberdayaan yang dilakukan di tingkat desa, kelompok ini cenderung diabaikan dan jarang mendapatkan perhatian semestinya.

Sebelum memahami peran kelompok Laggards, penting untuk memahami konsep ini terlebih dahulu.

Kelompok ini terdiri dari individu yang sangat enggan dan lambat dalam menerima perubahan.

Mereka sering kali agak sulit untuk diajak berubah dan cenderung mempertahankan cara-cara lama.

Meskipun demikian, kita tidak bisa mengabaikan kelompok ini dalam konteks pemberdayaan masyarakat desa.

baca juga : PERAN KELOMPOK LATE MAJORITY DALAM KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Beberapa alasan yang mungkin mendasari keterlambatan mereka dalam mengadopsi inovasi diantaranya sebagai berikut:

1. Ketakutan akan Resiko: Laggards cenderung sangat berhati-hati dan memiliki ketakutan yang lebih tinggi terhadap risiko. Mereka mungkin khawatir bahwa inovasi baru dapat berpotensi merugikan atau mengganggu kehidupan mereka.

2. Keterbatasan Sumber Daya: Terkadang, laggards mungkin memiliki keterbatasan sumber daya, baik itu dalam hal keuangan atau pengetahuan teknologi. Ini dapat membuat mereka kesulitan untuk mengadopsi perubahan.

3. Ketidakpercayaan pada Teknologi atau Perubahan: Laggards mungkin kurang percaya pada teknologi baru atau perubahan, dan mereka cenderung mempertahankan cara mereka yang telah terbukti seiring waktu.

4. Usia atau Generasi: Terkadang, usia atau generasi dapat menjadi faktor. Individu yang lebih tua atau berasal dari generasi yang kurang terpapar dengan teknologi mungkin cenderung menjadi laggards.

5. Ketidakpedulian Terhadap Inovasi: Ada juga kasus di mana laggards mungkin tidak begitu tertarik atau peduli dengan inovasi tertentu, dan mereka merasa tidak ada manfaat besar dalam mengadopsinya.

Namun pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

baca juga : KELOMPOK EARLY MAJORITY DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN

Itu berarti termasuk anggota kelompok Laggards untuk terlibat dalam proses pemberdayaan sangat penting.

Meskipun mereka cenderung enggan terhadap perubahan, tetap perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi di tingkat yang sesuai.

Meskipun mereka mungkin resisten terhadap perubahan, dengan pendekatan yang tepat, mereka tetap dapat diberdayakan dan diberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan baru.

proses pemberdayaan masyarakat oleh IBEKA

Program pelatihan atau lokakarya yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka merupakan cara yang efektif untuk mengajak kelompok Laggards mencoba hal baru.

Selain itu, kelompok Laggards juga dapat berperan dalam melindungi dan mempertahankan aset budaya, kearifan lokal, dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat desa.

Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang kehidupan di desa dan bisa menjadi penjaga dan pelopor dalam melestarikan warisan budaya dan tradisi di tengah arus perubahan yang terus berlaku.

Penting untuk melihat peran kelompok Laggards dalam pemberdayaan masyarakat desa dari perspektif sosial.

Melibatkan kelompok ini dalam program pemberdayaan dapat membantu memperkuat solidaritas dan kebersamaan di desa.

Dengan memberikan perhatian dan nilai kepada mereka, kita bisa menciptakan lingkungan inklusi sosial yang lebih baik.

baca juga : PERAN EARLY ADOPTER DALAM PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Untuk mencapai keberhasilan dalam pemberdayaan masyarakat desa, penting untuk mendengarkan berbagai perspektif dan memperhatikan kebutuhan yang berbeda-beda.

Selain kelompok Laggards, penting juga melibatkan anggota kelompok-kelompok lain seperti kelompok penerima inovasi awal, kelompok pengadopsi awal, dan kelompok pengikut mayoritas.

Dengan melibatkan kelompok-kelompok ini secara inklusif, kita dapat menciptakan program yang beragam dan sesuai dengan kebutuhan setiap individu dan kelompok di masyarakat desa.

Oleh karena itu, integrasi peran kelompok Laggards dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat desa sangatlah penting.

Melalui pendekatan yang tepat, keberagaman perspektif, dan penyesuaian program, kelompok ini dapat menjadi pendorong perubahan yang signifikan dan berkelanjutan dalam masyarakat desa.

Sumber:

  1. Badan Pusat Statistik (BPS): https://www.bps.go.id/

Bagikan:

Baca Juga

Leave a Comment