Pentingnya Pertanian Bagi Indoensia
Sektor pertanian Indonesia merupakan salah satu sektor paling penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Tercatat selama 2019 hingga 2022, Pertanian merupakan sektor peringkat kedua penyerap tenaga kerja terbanyak setelah industri pengolahan.
Sektor pertanian juga memberikan kontribusi rata-rata sebesar 13,02% terhadap PDB Indonesia.
Di masa pandemi, terbukti bahwa pertanian adalah sektor yang mampu bertahan dan dapat mempertahankan pertumbuhannya secara positif sekaligus ikut menopang kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Namun dengan demikian bukan berarti pertanian di Indonesia bukan tanpa tantangan. berbagai tantangan seperti perubahan iklim, kualitas tanah yang terus menurun akibat aplikasi pupuk kimia dan juga keterbatasan energi dalam proses produksi pertanian .
Energi dibutuhkan oleh banyak petani untuk mengairi lahan mereka secara teknis dengan pompa air karena tidak semua lahan petani di Indonesia mempunyai sistem irigasi alami.
Dengan semakin menurunnya jumlah sumber energi fosil dan meningkatnya emisi yang dihasilkan oleh sumber energi fosil diperlukan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Salah satu solusinya adalah dengan pemanfaatan secara optimal energi terbarukan dalam pertanian yang berkelanjutan.
baca juga : STRATEGI KAMPANYE ENERGI TERBARUKAN DI ERA DIGITAL
Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
Pertanian berkelanjutan adalah konsep yang mempunyai tujuan agar dapat menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan manusia dengan kelestarian alam.
Hal ini dilakukan dengan cara membangun pertanian yang ramah lingkungan, efisien namun tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ide besar dari pertanian berkelanjutan adalah meminimalisir kerusakan lingkungan dengan menggunakan energi yang lebih sedikit, meminimalisir jejak ekologi dan juga mengurangi produksi limbah residu yang tidak dapat diolah kembali.
Dengan meminimalisir kerusakan lingkungan maka kita bisa lebih lama mempertahankan daya dukung lingkungan untuk dapat ditinggali manusia dengan waktu yang lebih lama.
Peran Energi Terbarukan dalam Pertanian
Energi terbarukan adalah kunci penting dalam usaha pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia.
Salah satu sumber energi terbarukan yang tersedia di banyak lokasi Indonesia adalah energi surya.
Indonesia yang sebagian besarnya disinari oleh cahaya matahari melimpah sepanjang tahun.
Data menunjukkan potensi energi surya di Indonesia adalah sebesar 207,8 GWp atau sebesar 4,8 kWh/m2.
Dengan memanfaatkan energi surya, petani bisa memproduksi listrik yang bisa digunakan untuk berbagai hal seperti irigasi, pengeringan hasil panen, pengolahan hasil panen hingga pengolahan lahan.
Permasalahan irigasi menjadi permasalahan petani di banyak tempat karena petani harus mengeluarkan biaya tambahan bahan untuk membeli bahan bakar untuk irigasi lahan.
Meningkatnya biaya produksi yang tidak diimbangi dengan meningkatnya kesejahteraan petani menyebabkan banyak dari petani akhirnya menjual lahan untuk dijadikan lahan perumahan.
baca juga : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI ERA DIGITAL
Selain energi surya, biomassa yang berlimpah di Indonesia juga bisa menjadi alternatif sebagai sumber enerfi terbarukan.
Limbah pertanian seperti tandan sawit dan ampas tebu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan malah menjadi limbah bisa dimanfaatkan dengan baik.
Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bioenergi dan dapat digunakan sebagai pengganti energi konvensional.
Dengan penggunaan energi terbarukan dalam produksi pertanian, petani juga ikut serta dalam usaha konservasi sumber daya alam.
Penggunaan energi terbarukan secara otomatis meminimalisir jejak karbon dan emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab kerusakan alam.
Dampak Positif Energi Terbarukan pada Pertanian
Dengan menggunakan energi terbarukan, dampak positif akan dirasakan oleh petani maupun masyarakat secara umum.
Penerapan energi terbarukan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang pada akhirnya mengurangi biaya produksi petani.
Dengan Energi terbarukan mampu menekan biaya produksi pertanian sehingga petani mendapatkan pendapatan yang lebih besar.
Penggunaan energi terbarukan juga mampu meminimalisir perubahan iklim yang secara tidak langsung juga membantu petani dalam proses produksi.
baca juga : SUMBER ENERGI ALTERNATIF DARI SAMPAH
Hambatan dan Tantangan dalam Menerapkan Energi Terbarukan di Pertanian
Dengan banyaknya manfaat yang didapatkan dengan menerapkan energi terbarukan dalam pertanian, terdapat juga tantangan dan hambatan.
Biaya investasi yang tinggi adalah kendala utama bagi petani.
Mayoritas petani di Indonesia berskala kecil dengan luas lahan kurang dari 3000m2 sehingga umumnya tidak memiliki modal kerja yang besar.
Ketersediaan teknologi dan juga ekosistem penunjang yang masih terbatas juga menjadikan energi terbarukan masih belum bisa diadposi secara masif di berbagai lokasi pertanian di Indonesia.
Terakhir, kesadaran akan pentingnya energi terbarukan juga menjadi hambatan dalam penerapan energi terbarukan di bidang pertanian.
Edukasi dan kampanye secara intensif sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran petani dalam memanfaatkan energi terbarukan untuk pertanian yang berkelanjutan.