Peran peremuan adalah salah satu kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam beberapa dekade terakhir, peran dan kontribusi perempuan telah semakin diakui dan dihargai dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perekonomian.
Perempuan memiliki potensi yang besar untuk menggerakkan perubahan positif melalui peran dan tanggung jawabnya dalam pembangunan yang berkelanjutan
Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa perempuan menyumbang sekitar setengah dari populasi dunia.
Namun, mereka masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi.
Indeks Kesetaraan Gender Global 2020 menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kesenjangan genders masih ada, baik dalam akses ke pendidikan, lapangan kerja, maupun partisipasi dalam pengambilan keputusan ekonomi.
baca juga : PERUBAHAN SOSIAL PEDESAAN ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN
Oleh karena itu, upaya serius masih diperlukan untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, peran perempuan sangat penting dalam menghasilkan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Laporan Bank Dunia menunjukkan bahwa jika tingkat pekerjaan perempuan sama dengan tingkat pekerjaan pria, Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dapat meningkat hingga 26%.
Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penuh dan aktif perempuan dalam kegiatan ekonomi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Namun, pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya tentang kesempatan kerja dan mobilitas ekonomi semata.
Pemberdayaan perempuan juga melibatkan aspek pendidikan, kesehatan, akses ke layanan publik, dan perlindungan hak-hak asasi manusia.
baca juga : MENDORONG PARTISIPASI SOSIAL
Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan harus memperhatikan perspektif yang beragam, termasuk pengalaman dan kebutuhan perempuan dari latar belakang etnis, agama, dan kelas sosial yang berbeda.
Dalam upaya memperkuat peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan, beberapa langkah penting dapat dilakukan.
Pertama, akses dan keterampilan dalam pendidikan perlu ditingkatkan agar perempuan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang terus berkembang.
Kedua, program pelatihan dan pemberdayaan harus dirancang dan diimplementasikan secara inklusif, dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi perempuan dari berbagai kelompok sosial dan budaya.
Selain itu, penting untuk mempromosikan kesetaraan gender dalam mengakses sumber daya alam dan ekonomi.
Tindakan ini akan memungkinkan perempuan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka sendiri, meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka.
baca juga : MASYARAKAT ADAT SERTA PERANNYA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA
Kebijakan dan inisiatif yang mendukung kewirausahaan perempuan perlu didukung dan diperluas.
Transparansi dan pengambilan keputusan yang inklusif juga harus dipromosikan di tingkat perusahaan dan lembaga publik.
Peran perempuan dalam pengambilan keputusan ekonomi, khususnya dalam lingkungan bisnis, sangat penting untuk menciptakan tempat kerja yang adil dan menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Untuk mencapai kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi perempuan dalam konteks pembangunan berkelanjutan, kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangatlah penting.
Tanggung jawab kita bersama adalah memastikan bahwa tidak ada perempuan yang tertinggal dalam proses pembangunan, dan setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensinya penuh.
Hanya melalui kebijakan, program, dan tindakan konkret yang terintegrasi, kita dapat menggapai kesetaraan genders dan pembangunan berkelanjutan yang sejati.