MOBIL LISTRIK DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

IBEKA

Limbah baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik dapat menjadi penyebab pencemaran lingkungan serius apabila tidak dikelola baik.

Riset dan studi yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan potensi limbah yang perlu diwaspadai, tidak hanya baterai bekas pakai.

Melainkan juga limbah dari proses produksi baterai, serta limbah dari proses daur ulang baterai yang mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya.

Penambangan bahan-bahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, terutama jika tidak dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.

ilustrasi limbah baterai mobil listrik (Irhan Prabasukma)

Selain itu, meskipun mobil listrik tidak menghasilkan emisi langsung saat digunakan, dampaknya terhadap lingkungan dapat terjadi selama siklus hidupnya.

Seperti halnya mobil konvensional, saat mobil listrik perlu diganti atau diperbaiki, limbah yang dihasilkan juga dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, tidaklah benar jika menganggap mobil listrik sebagai jawaban yang sempurna dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena di balik teknologi canggihnya tetap ada dampak negatif yang harus diatasi.

Selain itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat secara keseluruhan dalam menyelesaikan masalah lingkungan.

Pola pikir dan kebiasaan penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari kita memiliki peran yang sangat penting.

Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, berbagi kendaraan atau menggunakan transportasi publik adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi polusi kendaraan bermotor.

Bijak dalam memanfaatkan energi adalah satu-satunya cara untuk menjaga lingkungan kita agar bisa bertahan lebih lama.

Bumi akan rusak adalah sebuah kepastian, namun bukan tugas kita untuk mempercepat kerusakan.

Tugas kita adalah merawat bumi untuk bertahan lebih lama agar tetap layak dihuni oleh anak cucu kita.

Bagikan:

Tags

Baca Juga

Leave a Comment