PENANDATANGANAN PROGRAM PATRIOT ENERGI 2024-2025

IBEKA

Jakarta, 18 Juli – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan Yayasan Inisiatif Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) Program Patriot Energi angkatan 4 Tahun 2024 – 2025. Kerjasama ini ditandatangani oleh Dirjen EBTKE Prof.  Eniya Listiani Dewi dan Ketua Yayasan IBEKA Tri Mumpuni, yang berlangsung di Kantor Direktorat Jenderal  Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). 

Penandatanganan kerjasama ini bertujuan untuk mengawali perjalanan Program Patriot Energi angkatan 4 Tahun 2024 – 2025. Program Patriot Energi dilaksanakan untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi desa  melalui penyediaan akses listrik di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan wilayah Transmigrasi (4T) berbasis energi terbarukan dan peningkatan rasio penggunaan EBT dalam bauran energi nasional, Kementerian ESDM kembali menyelenggarakan program Patriot Energi Tahun 2024. Fokus utama energi terbarukan Patriot Energi 2024 meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLMTH), dan pendampingan di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb). Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk energi terbarukan lainnya jika terdapat potensi energi terbarukan lainnya di lokasi penugasan.

Dirjen EBTKE Prof.  Eniya Listiani Dewi dan Ketua Yayasan IBEKA Tri Mumpuni melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama program Patriot Energi 2024-2025.

Program Patriot Energi merupakan program kerjasama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Direktorat Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) yang mengirimkan para pemuda-pemudi Indonesia untuk mendampingi pembangunan dan menggali potensi energi terbarukan di wilayah 4T Indonesia. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2015 dengan total 3 angkatan dan tahun ini akan dilaksanakan untuk angkatan empat. Sampai saat ini Patriot Energi sudah menerjunkan 261 pemuda-pemudi di seluruh Indonesia dengan sebaran penugasan di 267 desa di seluruh Indonesia. Pada tahun 2022, Patriot Energi angkatan ketiga menjangkau inventarisasi kondisi kelistrikan di 237 desa dan menghasilkan 106 dokumen pra studi kelayakan yang akan menjadi dasar pembangunan energi terbarukan secara partisipatif dan berkelanjutan.

Program Patriot Energi merupakan bukti bahwa pemerintah hadir mencapai pelosok Indonesia dalam rangka memeratakan keadilan energi bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Melistriki bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan energi, dalam jangka panjang akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya energi terbarukan, masyarakat dapat memanfaatkan potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan energi secara mandiri sehingga tidak lagi bergantung pada energi fosil. Program ini dapat mendukung tujuan kehidupan yang berkelanjutan yang mandiri dengan memanfaatkan potensi lokal. Dalam hal pembangunan tujuan pembangunan berkelanjutan Program Patriot Energi mendukung Sustainable Development Goals (SDG) dan Nationally Determined Contributionmenyediakan energi bersih dan terjangkau (7), kesetaraan gender (5) dalam pelaksanaan program, upaya  penanganan perubahan iklim (13), dan mengurangi ketimpangan (10) untuk daerah 4T di Indonesia. 

Patriot Energi Angkatan 4 Tahun 2024-2025 akan terdiri dari tahapan persiapan, rekrutmen, pembekalan selama 49 hari, penugasan selama 9 bulan, dan exhibition. Tahapan rekrutmen dilakukan sebagai proses seleksi pemuda-pemudi yang akan menjadi peserta program Patriot Energi Angkatan 4. Adapun kriteria yang peserta yang dimaksud adalah pemuda-pemudi berusia 20 – 35 tahun yang memiliki pribadi berjiwa sosial, aktif, cerdas, dan bertekad mengabdi di desa-desa 4T. Lalu, pemuda-pemudi yang telah lulus tahapan seleksi akan mengikuti pelatihan pembekalan intensif selama 49 hari di PPSDM KEBTKE, Kota Jakarta Timur dan IBEKA Training Centre, Subang, Jawa Barat. Pelatihan dan pembekalan ini menanamkan  4 (empat)  kompetensi dasar, yaitu keteknisan, kejuangan, kerakyatan (pembangunan berbasis masyarakat), dan keikhlasan.

Dalam rangka menanamkan empat kompetensi tersebut, pelaksanaan pelatihan dan pembekalan dibagi menjadi empat blok, yaitu blok kenal diri, blok sadar diri, blok arti diri, dan blok perancangan tugas lapangan. Pada blok kenal diri, materi berfokus kepada memahami diri sendiri lebih mendalam dan ditempa dengan pengalaman survival sehingga dapat menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi berbagai masalah, menghargai lingkungan, dan berempati terhadap sesama, mampu bertahan dalam keterbatasan dengan memanfaatkan apa yang ada di alam sekitar. Blok sadar diri pada masa pelatihan dan pembekalan ini bertujuan memberikan pemahaman kondisi saat ini tentang aspek ekologi dan aspek sosial ekonomi yang sedang dialami bangsa ini. Hal ini perlu dipahami oleh para pemuda-pemudi yang telah berada di puncak piramida yang telah berhasil lulus dari pendidikan tinggi untuk berperan sebagai agen perubahan dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

Pada blok arti diri, Patriot akan diajarkan tentang alternatif solusi dari permasalahan masyarakat desa, sistem ekonomi sirkular, prinsip dan metode pengembangan modal sosial masyarakat, penerapan teknologi tepat guna. Pada blok perancangan tugas lapangan, Patriot difasilitasi untuk merencanakan aksi di lapangan dengan mempertimbangkan berbagai materi yang telah didapat pada blok-blok sebelumnya. Selama sesi pelatihan dan pembekalan, materi dipandu oleh narasumber yang berkompeten sesuai dengan bidangnya dan didukung dengan sesi dinamika kelompok, serta didampingi oleh para fasilitator dan sesi praktik lapangan. 

baca juga: PENTINGNYA KOLABORASI ANTARA PEMERINTAH, PERUSAHAAN SWASTA, DAN ORGANISASI SOSIAL MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN INDONESIA

Setelah melalui pembekalan dan pelatihan, Patriot akan ditugaskan dan live in bersama masyarakat di desa-desa 4T. Total jumlah desa dampingan Patriot Energi angkatan 4 adalah 80 (delapan puluh) desa sasaran yang berada di wilayah 4T di Indonesia. Selama masa penugasan, Patriot akan melakukan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan, melakukan survei potensi energi terbarukan sesuai dengan daya dukung lokal dalam bentuk dokumen pra studi kelayakan secara partisipatif, menyiapkan masyarakat dalam bentuk inisiasi organisasi untuk membangun, mengelola dan mengoperasikan pembangkit energi terbarukan jika dibangun di masa depan. Selain itu, Patriot juga melakukan pemetaan potensi sumber daya lokal yang dapat ditingkatkan nilai manfaatnya untuk pemanfaatan langsung panas bumi, mengadakan sosialisasi dan menjembatani diskusi dialogis antara pemerintah dan masyarakat setempat di daerah yang memiliki potensi sumber daya panas bumi. 

Tri Mumpuni Ketua Yayasan IBEKA mengharapkan program ini akan mampu menciptakan generasi Indonesia yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan Spiritual (SQ), kecerdasan spiritual (SpQ), serta menjadi inspirasi kepada pemuda-pemudi untuk mengabdi dan membangun Indonesia melalui energi terbarukan yang berkelanjutan. Bahwa desa itu kaya raya tetapi kenapa masih banyak ditemukan penduduk miskin, karena mereka kekurangan kapasitas intelektual yang bisa mengelola sumberdaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. 

Setelah masa penugasan selama 9 bulan, Patriot akan dikumpulkan kembali dalam kegiatan re-orientasi untuk berbagi pengalaman, melakukan evaluasi kegiatan selama 9 bulan serta memberikan masukan langkah langkah ke depan demi kesempurnaan program patriot energi. Selain itu, Patriot Energi juga akan melakukan exhibition yang bertujuan untuk membagikan hasil kegiatan Patriot Energi selama di lapangan kepada masyarakat umum sebagai salah satu bentuk publikasi dan sosialisasi hasil kegiatan. Semoga ikhtiar untuk membangun Indonesia dari wilayah 4T melalui partisipasi anak-anak muda ini mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari berbagai pihak.

Bagikan:

Tags

Baca Juga

Leave a Comment