Nama Tri Mumpuni seakan tak asing lagi dengan upayanya menggerakkan energi bersih atau energi hijau sebagai sumberĀ listrik.

Atas fokusnya tersebut, dia bahkan kembali menyabet penghargaan.

Wanita dengan julukan si ‘Wanita Listrik’ didapuk menjadi Perempuan Pegiat Energi Hijau dalam ajang Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2023 yang digelar Liputan6.com.

“Saya merasa bahagia sekali bahwa bisa menjadi bagian dari Liputan6, khusus untuk perempuan yang selalu memperjuangkan energi hijau atau energi bersih,” ujarĀ Tri Mumpuni dalam sambutannya dalam rangkaian acara Festival 6 di Jakarta.

Menurutnya, upaya menggenjot energi bersih bukan hanya sebatas pada langkah yang dilakukannya. Namun, kata Puni, sapaan akrabnya, tindakan serupa juga bisa dilakukan oleh perempuan-perempuan Indonesia lainnya.

“Semua ini sebetulnya bukan hanya saya yang bisa melakukan, tapi juga semua perempuan Indonesia,” kata dia.

“Terima kasih kepada Liputan6 yang telah membuat perempuan indonesia bisa tampil dan menginspirasi perempuan-perempuan. Khususnya buat mereka yang sedang berjuang untuk selalu bisa membuat energi bersih, energi hijau yang akan mengisi kegiatan di rumah kita,” bebernya.

Puni menjelaskan, dengan implementasi penyediaan listrik berbasis energi hijau bisa membawa manfaat yang sangat positif. Utamanya menyoal keberlanjutan dan aspek lingkungan yang juga terjaga. Artinya, kebutuhan energi bisa terpenuhi sekaligus lingkungan yang tetap lestari.

baca juga :PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

“Jadi sumber alam yang ktia miliki ini dengan listrik dari energi terbarukan insyaaAllah akan membuat Indonesia kuat, indonesia yang baik. Dengan lingkungan yang bersih dengan anak-anak ktia semua cucu-cucu ktia semua hidup dengan lingkungan yang lebih baik dan lebih sehat serta bersih,” pungkasnya.

Selama periode tersebut, Puni mendirikan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) bersama suaminya, Iskandar Budisaroso Kuntoadji. Bersama sang suami pula ide awal pembangunan PLTMH tercipta, karena seringnya berkeliling ke desa-desa dan melihat sumber air yang melimpah namum belum ada distribusi listrik.

Puni pertama kali membangun PLTMH pada tahun 1997 di Dusun Palanggaran dan Cicemet, di Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa Barat. Untuk mencapai tempat itu dia harus berjalan kaki sembilan jam atau naik motor yang rodanya harus diberi rantai sebab jalan setapaknya licin.

Ia sama sekali tidak mendapat bantuan dari manapun, bahkan awalnya masyarakat masih susah dimintai iuran. Namun setelah enam bulan berlalu, Desa tersebut sudah memiliki kas sebesar Rp 23 juta. Uang dari iuran listrik pun dipakai membangun jalan berbatu yang bisa dilalui kendaraan beroda empat serta membuka peluang membantu 10 dusun lainnya.

Bagi Puni, menjadikan dusun terpencil menjadi terang benderang karena aliran listrik bukan tujuan utama, tetapi bagaimana membangun potensi desa supaya mereka berdaya secara ekonomi dan lainnya. Dengan begitu, mereka bisa mengenali dan membangun peradabannya.

Hingga kini, tidak kurang dari 80 desa dan tempat terpencil yang diterangi PLTMH hasil karya Puni. Kehandalan buah tangannya juga diakui dunia setelah negara lain mengapresiasi PLTMH. Filipina menjadi negara yang memasuki tahap implementasi pengembangan PLTMH, sedangkan Rwanda dan Kenya masih dalam tahap pelatihan.

baca juga : PERUBAHAN SOSIAL PEDESAAN ANTARA PELUANG DAN ANCAMAN

Atas kontribusinya tersebut, Puni diberikan penghargaan Ashden Awards pada 2012, sebuah lembaga swadaya masyarakat Inggris yang bergerak di bidang pemberdayaan energi ramah lingkungan. Selain itu, Tri juga mendapat penghargaan Ramon Magsaysay bersama Hasanain Junaini pada 2011.

Nama Tri Mumpuni juga tercantum dalam daftar ilmuwan muslim paling berpengaruh di dunia dalam laporan The World’s 500 Most Influential Muslims 2021. Namanya bersanding dengan 21 ilmuwan muslim dari penjuru dunia yang dirilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre.

Sementara pada pertemuan wirausaha negara-negara muslim bertajuk Presidential Summit on Entrepreneurship pada 27 April 2010, nama Tri bahkan disebut secara khusus oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama sebagai wirausahawati sosial dari Indonesia yang sukses mengembangkan pembangkit listrik di daerah terpencil.

Sepak terjangnya juga membuat banyak pihak menawari Puni masuk partai politik. Namun, dia dengan tegas menolak tawaran itu karena menurutnya di Indonesia belum pernah ada anggota dewan yang dipuji oleh rakyat.

Puni memilih untuk mengabdi pada bangsa dengan menjadi Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang kini diembannya.

sumber : liputan6.com

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment